Bila diamati setiap pagi, ada beberapa tukang roti yang lewat depan lingkungan perumahan ditangerang dan membunyikan berbagai rekaman suara pada speaker di sisi sepeda atau gerobaknya.
ada yang bunyinya berbagai macam. Dari semua jenis penjual roti diatas, ada salah satu produsen roti rumahan yang terkenal diTangerang. Namanya,roti Laun, Lauw atau Tan Ek Tjoan, Pedagangnya biasa memakai sepeda yang bagian depannya digandeng gerobak kaca. Mereka biasa memakai terompet pencet yang berbunyi tet tot tet tot . Dan jenis roti yang bisa dijual pedagang roti tersebut, salah satunya yang khas adalah roti gambang, yaitu roti roti berwarna coklat ,berbentuk persegi panjang pipih dan di bagian atasnya ditaburi wijen, agak sedikit keras dari roti yang lain,dan aromanya berbau kayu manis. Sekarang pabrik roti Laun dan Lauw di Pasar Baru Tangerang masih beroperasi, ditengah maraknya merek merek roti baru yang kian bermunculan, baik merek lokal maupun internasional dan masih bertahan ditengah persaingan roti-roti dengan nama asing dan berbagai jenis yang masuk di mall-mall.
Berikut sejarah roti tradisional diwilayah Tangerang.
Roti Tan Ek Tjoan Didirikan tahun 1930-an oleh seorang pedagang berdarah China bernama Tan Ek Tjoan.
Awalnya Tan Ek Tjoan didirikan di Bogor, tetapi kemudian menambah cabangnya di Jakarta pada 1953.
Kini, toko roti buatan Tan Ek Tjoan telah memiliki beberapa cabang di Tangerang, Ciputat, Bekasi, Cinere, Rawamangun, dan Kebayoran Baru.
Roti Lauw Didirikan oleh Lauw Eng Nio pada tahun 1940-an dan kemudian pada tahun 1945 bisnis roti dilimpahkan ke Ncun Suryadi. Saat ini, bisnis roti Lauw dilanjutkan oleh anak Ncun.