Dibuai Kehangatan Soto Tangkar

slsototangkarbsrCuaca yang dingin memang paling pas diredam dengan semangkuk hidangan khas ini. Kuahnya cokelat kemerahan, menebarkan aroma gurih dan harum rempah yang menusuk hidung. Daging iganya empuk gurih dan setelah disuap dengan acar timun rasanya memang hangat dahsyat! Saat udara musin hujan terasa dingin, angan kami selalu tertuju pada hidangan berkuah, berempah dan hangat. Seperti saat akhir pekan tiba, tiba-tiba kami teringat soto tangkar khas Betawi. Melintas di depan pusdiklantas Polri, di kawasan Serpong kita menemukan warung makan pak Haji Mahmud alias pak Uban ini. Warungnya mungil dan nyaris terlewat dari deretan toko yang berjajar sepanjang jalan. Tak hanya pengunjung yang silih berganti menyesaki warung pak Uban ini tetapi antrian pembeli yang berdiri mengelilingi tungku berisi soto inipun cukup banyak. Mereka membeli untuk dibawa pulang. Tempat meracik soto dan membakar sate memang ada di bagian depan warung. Untuk memesan dan membayar juga langsung dilakukan oleh anak pak Uban yang berfungsi sebagai peracik sekaligus kasir. Sementara pak Uban tetap membuka warungnya di kawasan Tanah Tinggi, Senen. Selain soto tangkar, sate sapi dan sup buntut merupakan andalan warung ini. Seporsi soto tangkar plus sate sapi menjadi pesanan kami siang itu. kami harus bersabar menanti karena banyak pesanan take away yang sedang dilayani. Sementara aroma wangi sate sapi yang sedang dibakar menguar di udara karena tertiup angin yang sejuk dingin. Soto tangkar merupakan salah satu hidangan khas Betawi yang dulu cukup ternama. Konon soto ini dibuat oleh orang Betwai dari tulang-tulang dan daging iga sapi karena pada jaman kolonial, daging sapi hanya bisa dimakan oleh orang Belanda. Penjual soto ini ada yang mangkal di warung tetapi ada juga yang berkeliling. Saat ini racikan soto tangkar tidak melulu dari daging iga sapi tetapi juga ada jeroan sapi seperti paru, iso dan babat. Nyaris tak berbeda dengansoto Betawi umumnya. Pembeli bisa memilih isian soto tangkar sesuai selera seperti di warung pak Uban ini. Semangkuk soto tangkar plus paru disajikan panas mengepul dalam mangkuk sedang. Diiringi seporsi sate sapi berbumbu kacang tanah bertaburan bawang merah goreng. Hmmm..yang pertama menggoda adalah aroma soto yang semerbak wangi rempah dan bawang. Warna kuahnya cokelat kemerahan. Polos tanpa irisan tomat atau irisan daun bawang seperti soto betawi. Satu-satunya yang ditambahkan hanya bawang merah goreng saja. Hirupan pertama langsung terasa tarikan tajam rasa cabai dan merica plus bawang putih. Aroma kapulaga, cengkih dan kayumanis tidak terlalu kuat seperti soto betawi. Hanya lamat-lamat terlacak dan itu justru membuat soto tangkar ini jadi istimewa. Irisan iga sapi yang cukup banyak, berselingan dengan paru yang garing. Empuk gurih seklaigus renyah. Pas buat mengiringi kuahnya yang gurih wangi itu! Sate sapi disajikan dalam potongan agak kecil mirip sate kambing. Yang unik justru tusuk satenya. Tidak memakai tusuk sate bamboo tetapi bilah bambu yang tipis dengan ujung meruncing, mirip yang dipakai oleh kebanyakan warung sate kambing. Yang terasa kuat justru tonjokan rasa ketumbar dan bawang putih yang melumuri daging sapi. Dagingnya empuk gurih,sementara rasa sambal kacangnya cenderung gurih. Pelengkap yang pas buat soto dan sate sapi ini adalah emping goreng, acara timun plus kecap manis. Uniknya kecap manis yang dipakai pak Uban adalah kecap SH alias kecap benteng asli Tangerang. Kecap ini warnanya tidak cokelat pekat tetapi justru cokelat terang. Rasanya dominan gurih, tidak manis pekat seperti kecap manis umumnya. Rasa gurih sedikit manis dari kecap ini justru membuat racikan sate dan soto tangkar jadi makin enak. Ada sedikit semburat manis di ujung lidah! Soto dan sate pun kami tuntaskan perlahan sambil menanti hujan gerimis agak reda. Pengunjung warung pak Uban ini juga tak surut, selalu berdatangan meskipun jam makan siang sudah lama lewat. Harga yang dipatok juga tak mahal, seporsi soto tangkar Rp. 15.000,00 dan seporsi  sate sapi Rp. 17.000,00. Sebuah harga yang pantas buat menumpas rasa kangen akan kehangatan khas Betawi! (sumber,detikfood)

Soto Tangkar – Sate Sapi – Sop Buntut Bpk. Mahmud (Uban) Cabang Tanah Tinggi Senen Jakarta Pusat Jl. Bhayangkara, Serpong (seberang Pusdik Lantas Polri) Banten